Jakarta -PT Pertamina (Persero) akan mengambil alih kepemilikan Blok Mahakam pada awal 2018. Perusahana pelat merah ini akan menggandeng operator Blok Mahakam sebelumnya, Total E&P Indonesie.
“Tentu kita harapkan 2017 kondisi blok itu dan produksinya akan menjadi lebih baik. Untuk itu maka dibutuhkan kerjasama yang baik dengan operator existing. Karena mau enggak mau setelah 2017 itu kondisi sumurnya, bloknya cukup bagus untuk bisa kita pertahankan,” kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto usai rapat di DPR, Rabu (8/4/2015).
Pertamina juga akan menambah investasi di blok migas tersebut setelah nanti diambil alih. Biaya investasinya bisa mencapai US$ 2,5 miliar per tahun.
“Kalau informasi dari total itu kan investasi per tahun kan US$ 2,5 miliar. Tetapi di saat yang sama, karena ini kan sumur yang sudah produksi. Tentu (investasi) lebih besar karena kan ini sumur sudah berjalan. Tentu meningkat,” jelasnya.
Investasi ini dilakukan supaya produksi Blok Mahakam tidak turun. Saat ini perusahaan migas pelat merah tersebut belum bisa berbuat apa-apa karena Blok Mahakam masih dipegang Total.
“Investasi nanti dilaksanakan setelah kontrak (Total) selesai. Tapi proses ke sana seperti persiapan pengadaan itu yang mulai harus disiapkan. Awal 2018, aktivitas investasi harus sudah dijalankan,” ujarnya.
Pertamina sudah melakukan studi, sehingga sudah diketahui investasi yang akan dimulai dari 2018 itu akan menyasar sektor mana saja di Blok Mahakam.
“Kita sudah melakukan studi, tapi akurasinya dilakukan pada masa transisi. Kita bisa masuk ke sana, mempelajari lebih baik. Jadi ketika 2018 kita bisa melakukan investasi,” ucapnya.
(ang/hen)
Pertamina Minta Bantuan Total Garap Blok Mahakam
No comments:
Post a Comment