Bisnis.com, JAMBI – Sebanyak 20 orang mahasiswa asal Provinsi Jambi yang menimba ilmu di Negeri Yaman yang sedang dilanda konflik bersenjata, sampai saat ini masih tetap bertahan di sana karena daerah tempat mereka tinggal jauh dari daerah konflik.
“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak Kemenlu di mana hasil pendataannya bahwa mahasiswa asal Jambi yang ada di Yaman mengaku masih aman karena mereka tinggal didaerah Tahrim ada sebanyak 20 orang yang sekolah disana,” kata Kepala Perwakilan Jambi di Jakarta, Junaidi, saat dihubungi Sabtu (11/4/2015).
Sampai saat ini ke-20 mahasiswa asal Jambi yang tinggal di daerah Tahrim tersebut masih merasa aman dan daerah mereka jauh dari daerah yang berkonflik di Yaman, sehingga mereka menyatakan masih ingin tetap bertahan hingga perkembangan situasi di sana.
Namun pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengisaratkan semua warga negara Indonesia yang ada di Yaman harus kembali ke Tanah Air dan kami juga menyarankan kepada warga atau mahasiswa Jambi untuk menuruti ketentuan pemerintah.
“Saya berharap mahasiswa Jambi di daerah Tahrim, Yaman agar bisa terus berkoordinasi dengan pihak kedutaan di sana jika ada perkembangan selanjutnya atas konflik bersenjata yang semakin berkecamuk,” kata Junaidi.
Di daerah Tahrim ada sebanyak 20 orang warga Jambi yang sebagian besar mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang sedang bersekolah dan mereka mengaku bahwa di wilayah tempat tinggalnya masih aman tidak ada konflik dan masih jauh dari wilayah yang berkonflik saat ini.
Adapun, warga atau mahasiswa Jambi yang ada di daerah Hadramon, sudah terdata di kedutaan. Namun belum diketahui berapa jumlahnya dan mereka sudah menyatakan ingin pulang.
“Mereka sudah melaporkan ke dutaan untuk didata agar bisa pulang ke Tanah Air,” kata Junaidi.
Namun, pihak perwakilan Jambi belum dapat kepastian kapan mereka pulang ke Indonesia. Meski begitu dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Kemenlu dan pihak kedutaan di Yaman.
Ini Alasan Mahasiswa RI Tetap Bertahan di Yaman
No comments:
Post a Comment