Monday, September 1, 2014

Solusi CT Mengatasi Ketimpangan si Kaya dan si Miskin



Jakarta -Ekonomi Indonesia mampu tumbuh cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2008, rata-rata pertumbuhan di atas 5%, meskipun tahun ini menurun. Tapi ekonomi yang tumbuh itu belum merata dan hanya dinikmati golongan tertentu.

Menko Perekonomian Chairul Tanjung menyebutkan, golongan masyarakat mampu dengan kapasitas keuangan kuat yang bisa menikmati pertumbuhan ekonomi. Ini membuat ketimpangan terjadi.


“Pasti (timpang), kenapa? Karena yang namanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan dinikmati oleh yang memiliki kapasitas. Golongan itu yang bisa menikmatinya,” ujar pria yang akrab disapa CT di kantornya, Jakarta, Senin (1/9/2014).


Maka dari itu, arah kebijakan pemerintah itu harus dapat memberdayakan sektor ekonomi yang menopang kelas bawah. Salah satunya adalah usaha dengan kelas mikro, kecil, dan menengah.


“Karena hanya 99,9% perusahaan adalah mikro dan menengah. Hanya 0,1% yang perusahaan besar,” sebutnya.


Di samping itu secara sektoral, menurut CT, sektor pertanian yang harus diutamakan. Sebab 35% penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. Itu pun dengan mayoritas kelas ekonomi yang rendah.


“Jika sektor ini (pertanian) didorong, maka ketimpangan bisa dikecilkan,” kata CT.



(mkl/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Solusi CT Mengatasi Ketimpangan si Kaya dan si Miskin

No comments:

Post a Comment