Wednesday, June 25, 2014

Cerita Petani Sawit di Riau yang Kantongi Sertifikat Internasional



Pekanbaru -Sektor bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia kerap menjadi sorotan dunia terkait isu negatif terhadap lingkungan. Salah satu hal penting dalam perkebunan sawit adalah soal sertifikat sawit berkelanjutan atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang digalang para stakeholder global khususnya Uni Eropa.

Di Riau, para petani sawit skala kecil di bawah kelompok Asosiasi Petani Sawit Swadaya (APSS) Amanah di Desa Trimulia Jaya, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, membuktikan bisa memenuhi RSPO.


Luas lahan sawit yang dikelola warga ini mencapai 763 hektar milik sekitar 349 Kepala Keluarga. Kini lahan itu pada tahun 2012 lalu telah memiliki sertifikat RSPO.


Untuk mendapatkan sertifikat itu, membutuhkan perjalanan yang keras. Bagaimana tidak, masyarakat petani harus mengetahui apa yang diperbolehkan apa yang tidak dalam pengelolaan kebun sawit.


Namun jauh sebelum mendapatkan sertfikat itu, asosiasi ini sudah bekerjasama dengan PT Asian Agri sebuah perusahaan bergerak bidang perkebunan sawit. Kedua belah pihak bekerjasama dalam pengelolaan perkebunan sawit.


Niat untuk mendapat sertifikat ini, awalnya para petani ini dikunjungi pihak ketiga yakni Carrefour dari Prancis. Pelaku bisnis asal luar negeri ini mencoba menjembatani para petani untuk bisa mengelola perkebunan sawit yang ramah lingkungan.


Dari sanalah, lantas Carrefour, WWF dan Asian Agri bergandengan tangan dalam upaya membina para petani. Bukan hal yang gampang, bagi petani untuk dapat mengikuti pengelolaan yang ramah lingkungan.Next



(cha/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Cerita Petani Sawit di Riau yang Kantongi Sertifikat Internasional

No comments:

Post a Comment