Friday, May 2, 2014

Buruh Tuntut Tambah KHL, Ahok: Ini Bukan Persoalan Kekurangan Uang



Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok menanggapi soal desakan serikat buruh yang ingin ada penambahan kebutuhan hidup layak (KHL) untuk basis Upah Minimum Provinsi (UMP) 2015. Menurut Ahok desakan buruh bukan semata-mata masalah para buruh kekurangan pendapatan dari UMP yang telah ditetapkan DKI Jakarta.

“Jadi ini bukan persoalan kekurangan uang, ini cuma pengen lebih. Sekarang saya tanya, asosiasi-asosiasi buruh seperti itu pernah enggak diaudit uangnya dipakai ke mana,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (2/5/2014


Ucapan Ahok ini bukan tanpa alasan. Faktanya para buruh yang berdemo di lapangan selama ini memiliki harta benda yang bukan barang murah.


“Lebih banyak yang pengurus. Semua orang pengen dapat lebih besar loh. Mungkin kita bisa lihat, naik motornya keren-keren, HP-nya keren-keren,” katanya.


Menurut Ahok aksi buruh selama ini terlalu ironis dengan kenyataan yang ada di lapangan. Orang nomor dua di Jakarta ini mengungkapkan di lapangan masih banyak buruh yang masih kekurangan infrastruktur kesehatan namun di sisi lain, para serikat pekerja menghamburkan sumber dayanya untuk demo yang memerlukan uang tak sedikit.


“Mobilisasi begitu hebat, tapi ada buruh nggak punya rumah dan sakit seperti itu, Anda perhatikan tidak? Makanya Pak Gubernur (Jokowi) kritik itu kan. Makanya saya sudah bilang, kita fair saja,” katanya.


Ahok juga menegaskan, dirinya bukan orang yang mencari popularitas dengan sembarangan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) atau setuju saja dengan usulan kenaikan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).


“Kami kerja bukan karena popularitas, tapi mau wujudkan keadilan sosial. Ini semua mesti sama-sama. Ya saya risiko dong partai saya nggak dipilih sama buruh,” katanya.


(hen/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Buruh Tuntut Tambah KHL, Ahok: Ini Bukan Persoalan Kekurangan Uang

No comments:

Post a Comment