Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama mengakui untuk bisa hidup layak di Jakarta dengan uang Rp 1 juta bahkan Rp 2 juta/bulan masih sulit. Namun Ahok mengingatkan permintaan buruh terhadap penambahan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) punya batas.
“Kita harus jujur. Kalau Rp 1 juga bisa nggak hidup di Jakarta? susah kan? Rp 2 juta saja masih susah. Ini bukan soal tambah 30% (kenaikan UMP), ini bicara KHL,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (2/5/2014)
Ahok menegaskan, KHL maupun UMP pada dasarnya hanya sebagai patokan untuk pekerja lajang atau belum menikah sehingga punya keterbatasan. Artinya UMP dan KHL hanya batas pengaman, bukan untuk pekerja keluarga besar.
“KHL yang sekarang memang untuk hitungan lajang, kalau sama keluarga, mama bapak, ya nggak cukup,” katanya.
Namun, di sisi lain tak mungkin juga sebuah perusahaan akan menanggung semua biaya kehidupan keluarga inti dari seorang pekerja. Alasannya setiap perusahaan punya keterbatasan.
“Tapi kalau (KHL) dihitung keluarga, perusahaan masih ada yang mau pakai kamu nggak? Ya Anda nggak bisa maksa dong, kalau perusahaan tutup gimana,” katanya.
Berdasarkan data Kemenaketrans, KHL di Jakarta hasil survei 2013 untuk dasar UMP 2014, mencapai Rp 2.299.860/bulan. Sedangkan UMP yang ditetapkan sudah di atas KHL yaitu Rp 2.441.000 atau 6,14% di atas KHL.
Sementara KHL 2013 yang berdasarkan survei 2012, KHL di Jakarta mencapai Rp 1.978.789 per bulan,sedangkan UMP yang ditetapkan mencapai Rp 2,2 juta per bulan atau 11,18% di atas KHL
(hen/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Ahok Akui Susah Hidup di Jakarta dengan Uang Rp 1 Juta/Bulan
No comments:
Post a Comment