Sunday, March 23, 2014

Wamen ESDM: Program RFID Itu Penting Nggak Penting



Jakarta -Program sistem monitoring dan pengendalian BBM yang sedang disiapkan PT Pertamina (Persero) tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan, bahkan terkesan jalan ditempat. Kementerian ESDM sendiri menganggap RFID antara penting dan tidak penting.

“RFID? penting nggak penting ya,” ucap Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo ditemui di Kantor Kementerian ESDM, seperti dikutip Minggu (23/3/2014).


Susilo mengatakan, jika program RFID tersebut bukanlah urusan dari Kementerian ESDM, karena seluruhnya atas inisiatif Pertamina.


“RFID itu di Pertamina, kalau dibilang omdo (omong doang) tanyalah ke Pertamina. kan Pertamina ni kan yang nomer satu merencanakan, kemudian juga melaksanakan termasuk juga pemilihan siapa yang akan melaukan pemasanngan. Semua itu adalah menjadi tanggung jawab Pertamina,” katanya.


“Kalau misalkan dalam pelaksanaan itu ada masalah, masalahnya saya juga ga tau, kami cuma mengingatkan pertamina, bagaimana itu. gitu loh, kan pelaksana semuanya Pertamina,” kata Susilo lagi.


Padahal, program RFID ini sendiri merupakan perintah dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Kementerian ESDM.


Berdasarkan Surat Keputusan penugasan pengaluran BBM PSO (subsidi) ke badan usaha seperti PT Pertamina, PT Surya Parna Niaga dan PT AKR Corporindo, BPH Migas mewajibkan badan usaha tersebut menyediakan infrastruktur IT (salah satunya RFID) dalam setiap penyaluran BBM subsidi.Next



(rrd/dru)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Wamen ESDM: Program RFID Itu Penting Nggak Penting

No comments:

Post a Comment