Sunday, March 23, 2014

Tips Berbisnis di Tahun Politik dari Bos Sahid Group



Jakarta -Secara langsung maupun tidak, ekonomi dan politik selalu berkaitan. Selalu mengevaluasi dari kejadian sebelumnya menjadi salah satu kunci sukses untuk tetap bisa bertahan menghadapi guncangan ekonomi di tahun politik.

Chairman Sahid Group Sukamdani Sahid Gitosardjono mengungkapkan, seorang wirausahawan atau pebisnis harus mampu membaca situasi termasuk politik sehingga mampu mengatasi kemungkinan hambatan yang akan menghadang.


“Memang itu ada kaitannya tapi menurut pendapat saya bagaimana cara menghandle usaha ke politik dalam keadaan apa pun tetap bisa maju. Kuncinya kita harus bisa mengerti apa sejarah yang pernah terjadi, evaluasi jadi bisa melihat ke depan untuk buat kemajuan jadi nggak hanya termenung,” ujarnya saat Diskusi Pemilu di Mata Dunia Usaha, di Resto Bengawan Solo, Grand Sahid Hotel, Jakarta, Minggu (23/3/2014).


Menurut Sukamdani, dirinya selalu bisa mengatasi setiap permasalahan dalam berbisnis. Pengusaha properti yang sukses di bidang perhotelan ini mengatakan, jiwa berwirausaha itu harus ditanamkan dalam diri. Menciptakan inovasi menjadi salah satu untuk bisa eksis di dunia usaha.


“Usaha sesuai dengan pengalaman saya mengalami krisis beberapa kali bisa eksis terus dan setiap ada masalah bisa diatasi. Dari tahun 1953 bisa eksis terus tiap ada masalah bisa diatasi, cara-caranya bagaimana membangun jiwa kewirausahawan, bisa mengerti antisipasi keamanan dan kemajuan, inovasi juga perlu, kreasi saja nggal cukup kita harus mencoba yang belum pernah ada,” terang dia.


Lebih jauh dia menjelaskan, kepercayaan juga perlu ditanamkan kepada setiap partner bisnis. Hal itu akan menumbuhkan keberlangsungan bisnis secara terus-menerus.


“Saat krisis besar 1998 kan ekonomi sulit, kita ada utang tapi tetap harus jujur siap untuk membayar pinjaman ke perbankan. Kita pilih secara riil mana aset yang bisa kita jual, waktu itu contoh aset yang di Bali, hotel kita jual untuk membayar pinjaman, kepercayaan tetap harus dijaga,” jelas dia.


Sukamdani menambahkan, sebagai pemimpin sama halnya dengan pebisnis yaitu harus berani mengambil risiko dan kebijakan yang punya solusi.


“Sama juga kayak pemimpin harus berani mengambil risiko, kebijakan. Jangan kayak pas Century, nggak ada yang ngamankeun (mengamankan). Jadi hancur,” tandasnya.


(drk/dru)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Tips Berbisnis di Tahun Politik dari Bos Sahid Group

No comments:

Post a Comment