Jakarta -Kemarin (09/01) IHSG ditutup mendatar. IHSG ditutup naik tipis di level 4,201.21 sebesar 0.01% ke atau 0.62 poin. IHSG sempat melemah karena rilisnya data inflasi China yang mengecewakan, inflasi China turun dari 3% menjadi 2.5% atau lebih rendah dari konsensus sebesar 2.7%. Sementara itu setelah market tutup Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) di level 7.5% karena BI menilai inflasi masih terkendali. Sektor yang ada di BEI bergerak variatif dengan penguatan dipimpin sektor keuangan yang naik 0.69%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 131 miliar.
Global Market
Sementara itu semalam Bursa Wall Street kembali ditutup mixed, di mana Indeks Dow Jones turun 0.11% ke 16,444.76, sedangkan Indeks S&P naik 0,03% menjadi 1,838.13, namun indeks Nasdaq juga mengalami penurunan sebesar 0,23% ke level 4,156.19. Variatifnya index pada bursa AS karena investor merespon data klaim pengangguran menjadi 330.000 atau lebih baik dari sebelumnya 345.000. Di samping itu, investor tengah menunggu keluarnya data dari sektor ketenagakerjaan yakni Non Farm Payrolls pada akhir pekan ini.
JCI Prediction
Hari ini kami perkirakan IHSG masih berpotensi menguat terbatas. Respon positif investor terhadap keputusan BI Rate kemarin diharapkan dapat membawa IHSG kembali berada di zona positif. Namun tetap perlu diwaspadai aksi profit taking. Secara teknikal, IHSG membentuk doji, indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif memendek, indikator stochastic telah membentuk golden cross. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.175 dan resistance di level 4.258.
(dru/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
OSO Securities: IHSG Menguat Terbatas
No comments:
Post a Comment