Jakarta -Selama 2015, tren kenaikan harga bawang merah terus terjadi hingga akhir Mei 2015. Pasokan yang terbatas dari dalam negeri membuat harga bawang merah naik tajam, kondisi ini membuka celah masuknya bawang impor ke pasar tradisional, secara ilegal.
Seorang pedagang bawang merah di Pasar Minggu yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, dirinya termasuk yang menjual bawang impor yang dipasok dari Filipina melalui Medan, Sumatera Utara.
Harga bawang impor memang jauh lebih murah daripada bawang lokal seperti dari Brebes Jawa Tengah. Sebagai gambaran harga bawang Brebes dijual bisa mencapai Rp 38.000-40.000/kg, sedangkan bawang impor hanya Rp 31.000/kg.
“Iya, ini bawang dikirim dari Medan, katanya impor dari Filipina. Beli semingguan yang lalu, ini belum belanja lagi. Harganya Rp 31.000/kg. Biasanya dipake buat bumbu yang digiling,” kata pedagang tersebut kepada detikFinance di Pasar Minggu, Minggu (24/5/2015)
Ia mengatakan konsumennya umumnya tak banyak yang suka memakai bawang impor karena secara kualitas seperti aroma dan tingkat kegaringannya bila digoreng masih kalah dari bawang lokal.
“Harganya Rp 31.000, lebih murah dari bawang Brebes. Kalau bawang impor kulitnya lebih gelap agak hitam, bawang Brebes kan merah,” katanya.
Sementara itu Agus, pedagang bawang merah lainnya mengatakan hal biasa bila bawang impor masuk ke dalam negeri termasuk ke pasar-paar, terutama saat harga bawang sedang tinggi seperti saat ini.
“Bawang impor masuknya kan pas bawang sini harganya mahal. Kalau dari induk (Pasar Induk), bawang impor harganya bisa cuma Rp 23.000-25.000. Kalau bawang Brebes murah, ya bawang impor nggak ada yang beli. Karena bawang sini lagi mahal, ya yang murah yang dibeli,” kata Agus.
(hen/hen)
Harga Bawang Merah Naik, Barang Impor Masuk ke Pasar
No comments:
Post a Comment