Jakarta -PT Pertamina (Persero) sedang membangun sistem monotiring dan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) dengan RFID-nya. Namun program tersebut dianggap penting tak penting oleh Kementerian ESDM.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, lebih memilih program wajib beli BBM subsidi dengan menggunakan non tunai (tidak menggunakan uang tunai, tetapi menggunakan kartu e-money/ATM atau kartu khusus).
“Non tunai, kita akan segera lakukan,” kata Susilo ditemui di Kantor Kementerian ESDM, seperti dikutip Minggu (23/3/2014).
Susilo mengutarakan, mungkin masyarakat akan bingung dan bertanya-tanaya, program RFID belum dimulai sekarang pemerintah justru berencana menerapkan program wajib beli BBM dengan non tunai.
“Karena non tunai ini sebetulnya lebih unggul daripada RFID. Non tunai ini sebetulnya tidak mengeluarkan biaya sama sekali, apalagi pihak bank juga sudah siap, selain itu kita juga sudah mau lakukan koordinasi dengan Menko perekonomian kalau diperlukan,” katanya.
Susilo menambahkan, program wajib beli BBM dengan non tunai ini merupakan salah satu usaha kementeriannya, agar konsumsi BBM subsidi dapat dikendalikan.
“Kan kita sebetulnya masalahnya omdo (omong doang) atau tidak, kita nomer satu berusaha semaksimal mungkin yang kuota BBM subsidi 48 juta kilo liter itu tidak terlampaui,” ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah berjanji program non tunai tersebut tidak akan membebankan masyarakat, karena tidak ada tambahan biaya. Nantinya akan ada kartu khusus untuk dapat membeli BBM subsidi, untuk mendapatkannya tinggal mendaftar ke pihak bank dengan menyerahkan KTP dan copy surat kendaraan (STNK).
(rrd/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Wamen ESDM: Beli BBM Subsidi Skema Non Tunai Segera Dilaksanakan
No comments:
Post a Comment