Washington -Cuaca dingin yang melanda Amerika Serikat (AS) ikut menghajar pertumbuhan ekonomi setempat. Data-data ekonomi Januari yang sudah dirilis menunjukkan perlambatan.
Hal itu terungkap dalam survei Beige Book yang dilakukan oleh bank sentral AS, The Federal Reserve. Namun warga AS tetap optimistis kondisi ini akan berlalu seiring berjalannya waktu.
Kondisi cuaca yang sangat dingin ditambah beberapa badai salju menghambat pertumbuhan industri manufaktur, ritel, otomotif, dan konstruksi, sehingga data pertumbuhan ekonomi di beberapa negara bagian AS melambat.
Dari 12 negara bagian yang disurvei The Fed, rata-rata pertumbuhannya stagnan dan moderat. Perbandingannya satu banding tiga, setiap ada satu yang stagnan ada tiga yang moderat.
New York, Philadelphia, dan Chicago yang paling kena pengaruh cuaca buruk. Tiga kota itu sempat beberapa kali kena badai salju.
Tingkat pengangguran meningkat di semua wilayah, diiringi dengan naiknya harga kebutuhan pokok. Dalam beberapa bulan terakhir, AS masih kekurangan dan membutuhkan pekerja dengan keahlian khusus.
“Prediksi untuk seluruh wilayah AS tetap optimistis,” kata The Fed dalam laporan Beige Book dikutip AFP, Kamis (6/3/2014).Next
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Cuaca Dingin Ekstrem Menghantam Ekonomi AS
No comments:
Post a Comment