Jakarta -Brasil berhasil memanfaatkan bioethanol dari tebu sebagai 35% konsumsi bahan bakar nasional, mengapa segeri samba tersebut berhasil, bisakah Indonesia meniru keberhasilan Brasil?
Direktur Bienergi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, untuk meniru keberhasilan Brasil, Indonesia punya potensi, tetapi bukan dari ethanol, melainkan dari biodiesel.
“Brasil itukan bioethanol dia dari tebu, kita belum ketemu ethanol dalam jumlah banyak seperti biodiesel dari kelapa sawit,” ujar Dadan kepada detikFinance, Senin (10/2/2014).
Dadan mengungkapkan, bioethanol bisa dimanfaatkan sebagai penganti premium, sedangkan biodiesel bisa sebagai penganti solar.
“Saat ini kita baru mulai dari biodiesel, karena produksi crude palm oil (CPO) kita banyak,” ujarnya.
Dadan menambahkan, untuk bioethanol, penganti premium seperti di Brazil, Indonesia masih sulit karena lahan tebu di Indonesia masih terbatas.
“Di Brasil lahan tebu sangat banyak, di kita lahan tebu sedikit sekali, untuk nambah lahan saja susah, Malaysia saja sudah nyerah kembangkan bioethanol. Ada yang salah persepsi jika kita produksi bioethanol dari tebu, akan mengurangi produksi gula, bukan itu, setelah produksi gula, sisa ampas dari gula tersebut bisa diolah lagi menjadi ethanol, jadi produksi gula tidak akan terganggu,” tutupnya.
(rrd/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Brasil Sukses Olah Tebu Jadi Ethanol, ESDM: RI Sulit, Malaysia Saja Nyerah
No comments:
Post a Comment