TEMPO.CO, Jakarta – Bank Indonesia memperkirakan akan terjadi lonjakan inflasi pada 2013 menyusul rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menyatakan inflasi bisa mencapai 7,76 persen.
“Peningkatan inflasi adalah dampak langsung dan dampak lanjutan akibat kenaikan harga BBM. Kemungkinan akan mencapai 7,76 persen,” kata Agus saat rapat kerja mengenai asumsi makro RAPBN Perubahan 2013 dengan Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 27 Mei 2013.
Prediksi lonjakan inflasi oleh Bank Indonesia tersebut memang lebih tinggi dibanding asumsi pemerintah, yaitu sebesar 7,2 persen. Menurut Agus, akibat kenaikan BBM tersebut, beberapa komoditas harga, termasuk ongkos transportasi, akan mengalami kenaikan. “Ini membuat inflasi lebih tinggi,” katanya.
Namun, jika pemerintah dapat menekan lonjakan harga hortikultura dengan berbagai instrumen kebijakan, maka inflasi bisa lebih ditekan. Menurut Agus, inflasi volatile food dapat mencapai 11.7 persen. “Jika pemerintah dapat mengelola inflasi bahan pangan volatile food, maka inflasi bisa berada di angka 7,2 persen,” katanya.
Agus menyatakan, BI akan berperan aktif dan melakukan koordinasi secara maksimal dengan pemerintah untuk dapat menekan inflasi. Beberapa hal yang akan ditempuh oleh bank sentral di antaranya adalah dengan melakukan langkah berbagai instrumen seperti suku bunga, nilai tukar, dan kebijakan makro prudential.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik Terhangat
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK
Berita Terpopuler:
Daftar ‘Perang’ Antar Kubu di PKS
Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa
Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul
SBY: Negara Menjamin Kebebasan Beribadah
Pelaku Potong ‘Burung’ Ajak Muhyi Menikah
BI Prediksi Inflasi Bisa Capai 7,76 Persen
No comments:
Post a Comment