New York -Mengawali perdagangan 2015, bursa saham Amerika Serikat (AS) berjalan datar. Para pelaku pasar sepertinya baru akan ‘panas’ pada awal pekan depan.
Mengutip kantor berita AFP, Minggu (4/1/2015), Indeks Dow Jones Industrial Average pada perdagangan 2 Januari 2015 ditutup hanya naik 9,92 poin (0,06%) ke posisi 17.832,99. Sementara Indeks S&P 500 turun tipis 0,7 poin (0,03%) menjadi 2.058,2, lalu Indeks Nasdaq sedikit melemah 9,24 poin (0,2%) menjadi 4,726.81.
Kemudian imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun dari 2,17% menjadi 2,12%. Yield obligasi tenor 30 tahun juga turun dari 2,75% menjadi 2,69%.
“Perdagangan yang sebenarnya baru dimulai Senin,” ujar Dan Greenhaus, Chief Global Strategist BTIG. Dia menyebutkan bahwa bursa saham tahun ini akan diwarnai dengan sentimen perlambatan ekonomi di Eropa dan negara-negara berkembang (emerging countries), penurunan harga minyak, dan rencana kebijakan kenaikan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserves/The Fed.
Peter Cardillo, Chief Market Economist Rockwell Global Capital, memperkirakan bursa saham AS pada 2015 masih akan moncer. Namun ada pula kemungkinan koreksi.
“Kita sepertinya akan melihat pasar kembali bullish di tahun ini. Meski demikian, potensi koreksi akan tetap ada dan bisa jadi lebih tajam dibandingkan 2014,” kata Cardillo.
(hds/hds)
Wall Street Belum 'Panas' di Perdagangan Perdana 2015
No comments:
Post a Comment