Jakarta -Gara-gara musim kemarau berkepanjangan, sebanyak 5 waduk besar atau utama RI dalam posisi kekurangan air (defisit) hingga posisi kering.
Indonesia sendiri memiliki 16 waduk utama yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Hari Suprayogi di Kementerian PU di Jakarta, Jumat (24/10/2014).
“Defisit artinya elevasi pantau di bawah elevasi rencana sedangkan kering artinya elevasi pantau di bawah elevasi rencana dan juga di bawah elevasi kekeringan artinya defisit 3 meter dari elevasi,” kata Hari.
Berdasarkan status per 13 Oktober 2014, waduk yang dalam kondisi defisit adalah Keuliling (NAD), Batutegi (Lampung) serta Saguling dan Cirata (Jawa Barat). Sedangkan yang kering adalah Waduk Wonogiri (Jawa Tengah)
RI sendiri mempunyai 16 waduk utama di Indonesia. Tercatat 11 waduk dalam kondisi normal, 4 dalam kondisi defisit dan 1 waduk dalam kondisi kering. Waduk yang dalam kondisi normal adalah Djuanda/Jatiluhur (Jawa Barat), Kedungombo, Sempor dan Wadaslintang (Jawa Tengah), Sermo (Yogyakarta), Sutami, Lahor, Selorejo, Bening dan Wonorejo (Jawa Timur) dan Bili-Bili (Sulawesi Selatan).
“Normal dapat diartikan elevasi pantau di atas elevasi rencana,” sebutnya.
Hari juga menyinggung posisi 162 waduk kecil atau embung yang ada di seluruh Indonesia. Sebanyak 132 waduk kecil atau embung di antaranya masih dalam kondisi normal, 11 waduk kecil atau embung dalam kondisi defisit sedangkan 19 waduk kecil atau embung dalam kondisi kering.
Untuk antisipasi kondisi defisit hingga berujung kekeringan, Hari mengungkapkan pihaknya melakukan efisiensi dengan jalan melakukan pembatasan-pembatasan dalam penggunaan air.
(feb/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Musim Panas Berkepanjangan, 5 Waduk Besar RI Kekeringan
No comments:
Post a Comment