Wednesday, March 19, 2014

Uang SGD 10.000 Jadi Favorit Baru Koruptor dan Pelaku Suap



Jakarta -Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut negara luar, terutama Singapura, jadi tempat favorit untuk melakukan transaksi suap. Uniknya, suap dilakukan dengan uang dolar Singapura (SGD) pecahan 10.000.

“Modus pejabat ketemuan di Singapura untuk terima suap menghindari KPK dan PPATK,” kata Wakil Kepala PPATK Agus Santoso saat berbincang dengan detikFinance, Kamis (20/3/2014).


“Mereka sengaja transaksi di luar negeri, antara lain Singapura,” tuturnya.


Menariknya, Agus menjelaskan, uang pecahan yang digunakan adalah uang spesial pecahan SGD 10.000. Singapura memang punya uang pecahan khusus yakni SGD 10.000, yang hanya digunakan kalangan terbatas saja. Tapi anehnya, uang itu malah kerap dijadikan alat suap untuk pejabat di Indonesia.


“Uang pecahan itu tergolong uang yang tidak beredar luas di masyarakat dan pasar lokal di Singapura. Tetapi ada fakta, bahwa pecahan nominal itu digunakan sebagai sarana suap di negara kita,” ungkap Agus.


Karena itu Agus mewanti-wanti para penegak hukum. “Hal ini tentunya patut menjadi perhatian dalam upaya pencegahan suap dan pencucian uang,” tambah Agus.



(dru/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Uang SGD 10.000 Jadi Favorit Baru Koruptor dan Pelaku Suap

No comments:

Post a Comment